Melangitkan doa-doa

ya-rabb

Sudah bulan baru, almanak di meja lembarannya sudah berganti. Tapi seringkali kita masih berkutat dengan hal-hal basi yang tidak jera kita geluti. Pada sujudku semalam, air mataku bergulir diam-diam dan tertahan. Takut isakku mengusik lelapnya.

Ada apa ? tanyaku pada diriku sendiri, akhir-akhir ini sesak kerap kali menghujam rasaku. Tanpa sadar, jemariku menekan-nekan dadaku seolah berbisik redalah…reda.

Mungkin aku lupa bahwa usia selalu bergegas lekas, bahwa waktu begitu egois dan enggan menunggu. Dia akan meninggalkan ketika langkah kita hanya berjalan ditempat. Dan rebahku semalam membuka kesadaran bahwa hidup teramat singkat untuk berlebih, larut pada sejumlah tanya yang kita tahu sudah begitu nyata dalam skenario kehidupan. Tuhan yang mengatur segala laju dan likunya.

Continue reading