Bagaimana mencintai dan berdamai dengan diri ? Menerima,…dengan penerimaan terbaik yang aku bisa.
Mungkin tidak akan ada yang menyangka bahwa masa kanak-kanak hingga remajaku lumayan sulit. Saat itu, kehidupan pernikahan mama dan papaku seperti gelombang pasang naik turun yang terus menghantam. Memberi dampak besar bagi kehidupan anak-anaknya. Saat-saat itu terasa berat.
Lalu beranjak dewasa, dihadapkan pada beberapa pilihan hidup yang membuatku mengalami dilema. Puncaknya, vonis kanker ganas pada usia 22 tahun menjadi puncak penderitaanku. Vonis kanker mengikis habis kepercayaan diri dan kegembiraanku, aku menjadi pribadi yang berbeda. Tidak mudah menerima kenyataan ketika sedang memulai kehidupan baru, menyesuaikan diri, belajar banyak hal. Kanker mendorongku hingga ke dasar. Saat itu tidak ada yang tersisa, amarah, kesedihan membuatku semakin terpuruk. Kondisi psikis yang tidak baik, semakin membuat kondisi fisikku memburuk. Sampai akhirnya harapan yang berpijar dikedua mata anakku yang membuatku memiliki kekuatan baru, aku seorang ibu, aku berharga dan pantas bahagia.
Lalu aku mulai menghitung banyak nikmat yang aku terima dan mengabaikan kelelahanku, mengabaikan rasa sakit dan kesedihanku. Jika awalnya aku menyangkal dan menolak, selanjutnya aku menerima dengan hati terbuka. Aku menerima segala yang terjadi padaku, sama halnya aku menerima vonis kanker dengan lapang dan mulai menyusun kekuatan untuk melawan. Aku membebaskan diriku untuk menangis jika aku sakit, bebas bersuka cita jika aku bahagia. Berhenti menyalahkan diri, berhenti melakukan hal-hal yg tidak aku sukai. Menyerahkan semua hal pada Allah, berjalan seringan mungkin membebaskan diri dari tekanan. Aku mencintai diriku…menerima apapun yang aku alami dan digariskan nasib dengan penerimaan terbaik yg aku bisa. Aku mencintai hidupku, bersyukur dan aku bahagia…
Sama mba….:”) saat melihat mata org2 yg kita sayangi dan bilang…jangan menyerah itu bikin semangat.,..aku apalagi pas ada raffi rasanya ingin setiap detik nemeni….
*peluk….kita kuat *nangis beneran
Setiap org punya masalahnya masing2 ya mak, kita kudu bisa iklas menjalani hidup. Aku setujuu, aku jg nangis di pojokam klo sedih aku bebas tertawa klo bahagia. Apapun yg terjadi, kita berusaha tegaar n menikmati hidup. 🙂
Ini yang membuat aku senang berbagi cerita dan saling bercanda dengan Mbak. Sungguh, semua tulisan yang Mbak buat mengandung motivasi tersendiri bagi siapa saja yang membacanya. Semoga semuanya berjalan seperti apa yang kita harapkan, Amin. 🙂
Terus semangat ya mak 🙂 #hugs
semoga tetap sehat dan penuh semangat mak.
Mak Irma blognya lembut, lembuuut banget kek orangnya , aku suka semangatmu…
Salut dengan perjuangan Mak Irma utk melawan kankernya. Semoga diberi kesehatan terus ya mak agar bisa mendampingi putra putri tercinta *kissnhug
Semoga menaaang ^_^
Mantap mak, memang begitulah yang terbaik, menerima keadaan apapun kondisinya. Setiap orang hidup pasti punya masalah.
Semoga menang GA ya.
pemandangan yg menarik
nice blog..